DPD PKS BENGKALIS

PKS Siap Berkiprah di Tingkat Asia

   
PHNOM PENH - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq menyambut baik kerjasama partai-partai politik se-Asia dalam mendorong terciptanya masa depan Asia yang lebih baik. PKS siap berperan aktif dan bahu membahu dengan berbagai pihak dalam menjawab tantangan baik regional maupun global, mengembangkan kemitraan strategis dan memecahkan persoalan bersama. Hal itu disampaikan Luthfi saat berpidato resmi di depan forum Majelis Umum Konferensi Internasional Partai Politik se-Asia atau International Conference of Asian Political Parties (ICAPP) ke-6 di Phnom Penh, Kambodja pada 1-4 Desember 2010 lalu. ICAPP diikuti oleh 89 pimpinan partai politik dari berbagai negara di Asia kali ini ICAPP bekerjasama dengan FUNCINPEC Party (Partai yang sedang berkuasa di Kambodja).

Visi & Misi


VISI
Visi Umum:
  • "SEBAGAI PARTAI DA'WAH PENEGAK KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN DALAM BINGKAI PERSATUAN UMMAT DAN BANGSA."
Visi Khusus:
  • PARTAI BERPENGARUH BAIK SECARA KEKUATAN POLITIK, PARTISIPASI, MAUPUN OPINI DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT INDONESIA YANG MADANI.
Visi ini akan mengarahkan Partai Keadilan Sejahtera sebagai :
  1. Partai da'wah yang memperjuangkan Islam sebagai solusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
  2. Kekuatan transformatif dari nilai dan ajaran Islam di dalam proses pembangunan kembali umat dan bangsa di berbagai bidang.
  3. Kekuatan yang mempelopori dan menggalang kerjasama dengan berbagai kekuatan yang secita-cita dalam menegakkan nilai dan sistem Islam yang rahmatan lil �alamin.
  4. Akselerator bagi perwujudan masyarakat madani di Indonesia. 

Tentang PKS

Sejarah PKS

Pada 20 Juli 1998 PKS berdiri dengan nama awal Partai Keadilan (disingkat PK) [2] dalam sebuah konferensi pers di Aula Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta. Presiden (ketua) partai ini adalah Nurmahmudi Isma'il.

Pada 20 Oktober 1999 PK menerima tawaran kursi kementerian Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun) dalam kabinet pemerintahan KH Abdurrahman Wahid, dan menunjuk Nurmahmudi Isma'il (saat itu presiden partai) sebagai calon menteri. Nurmahmudi kemudian mengundurkan diri sebagai presiden partai dan digantikan oleh Hidayat Nur Wahid yang terpilih pada 21 Mei 2000. Pada 3 Agustus 2000 Delapan partai Islam (PPP, PBB, PK, Masyumi, PKU, PNU, PUI, PSII 1905) menggelar acara sarasehan dan silaturahmi partai-partai Islam di Masjid Al-Azhar dan meminta Piagam Jakarta masuk dalam Amandemen UUD 1945.


Developer by: MAIGA BLOG SERVICE